Thursday, September 20, 2012

Skiers, rowers may not have more back pain

Despite putting constant stress on their backs, rowers and cross-country skiers may not have any more chronic lower back pain than the rest of us, a new study suggests.
Skiers, rowers may not have more back pain
Skiers, rowers may not have more back pain
Elite athletes in certain sports that ask a lot of the spine - like gymnastics and wrestling - have been found that have an increased risk of lower back pain.

Rowers and cross-country skiers don't have to bend themselves backwards. But they do have to flex and extend their spines, over and over again.

"They expose their backs to monotonous movements for a number of years," said Ida Stange Foss, of the Norwegian School of Sports Sciences in Oslo, the lead researcher on the study.

Yet in the long run, Foss's team found, elite rowers and skiers may have no more lower back woes than people who get their sports on TV.

Of 415 former rowers and cross-country skiers surveyed, about 56 percent said they'd had any lower back pain in the past year. That compared with 53 percent of non-athletes - a difference that could have been due to chance.

"This is an important and positive message for the athletes," Foss said in an email.

However, the news was not all good. Rowers and skiers who'd trained harder in the past year - more than 550 hours - were also more likely to have had a bout of low back pain in the past year.

The pain was generally short-lived. "Most of the elite athletes reported a pain duration between one and seven days, (or) eight to 30 days during the past year," Foss said. "Very few reported pain lasting for more than one month."

Still, that means active rowers and cross-country skiers might need to take steps to protect their backs.

"It is important for the athletes to prevent lower back pain through strengthening the core muscles and increasing the core stability, to better tolerate the high training volume," Foss said.

The study, published in the American Journal of Sports Medicine, included 173 rowers and 242 cross-country skiers who'd been surveyed back in 2000. Foss's team surveyed them again in 2010, asking about their training and exercise levels over the past decade, any problems with back pain.

For comparison, the researchers surveyed 116 non-athletes and 209 athletes in orienteering - a sport that involves outdoor running and no specific strain on the back.

Most people in each group - around two-thirds - said they'd had low back pain at some point in their lives. Of the athletes, 17 to 19 percent said they'd had pain in the past week, as did 20 percent of the less sporty group.

Other studies have found that when it comes to exercise and back pain, extremes matter: Both couch potatoes and heavy-training athletes may be at increased risk.

Back in the 2000 survey of these same athletes, the researchers did find that lower back pain became more common as rowers and skiers bumped up their training to get ready for competition.

And cross-country skiers had more pain when they used "classic" techniques rather than "freestyle," Foss noted.

"These findings," she said, "indicate that it is important to vary movement patterns and techniques, especially during intense training periods."

SOURCE: http://bit.ly/SEYPPl American Journal of Sports Medicine, online September 12, 2012.

Wednesday, September 19, 2012

Beberapa Kebiasaan tidak Sehat yang Dilakukan Pria

Beberapa Kebiasaan tidak Sehat yang Dilakukan Pria - Kebanyakan pria memiliki beberapa kebiasaan tidak sehat yang memperburuk kondisi mereka. Sayangnya, terkadang mereka tidak benar-benar menyadari itu. Bahkan, mereka seringkali mengabaikan dampak dari kebiasaan tersebut.
Beberapa Kebiasaan tidak Sehat yang Dilakukan Pria
Beberapa Kebiasaan tidak Sehat yang Dilakukan Pria
Mau tahu apa saja? Berikut adalah lima kebiasaan buruk pria yang berakibat buruk bagi kesehatan, seperti dilansir Boldsky.

1. Tidak mandi
Kebiasaan buruk ini bisa menimbulkan berbagai jenis infeksi, terutama pada kulit. Bakteri menempel pada kulit setelah Anda beraktivitas seharian di luar rumah. Jadi, biasakan untuk mandi setiap hari.

2. Mencuci tangan
Apakah Anda mencuci tangan setelah buang air kecil? Kuman bisa masuk ke dalam makanan melalui tangan yang kotor. Maka, cucilah tangan setelah Anda buang air kecil.

3. Mandi air hangat
Kebiasaan mandi air hangat bisa menaikkan suhu testis, yang menyebabkan penurunan jumlah sperma. Hal ini dapat menyebabkan masalah ketidaksuburan dalam jangka panjang.

4. Tidak menggunakan krim UV
Krim tabir surya mencegah kulit dari paparan sinar berbahaya dari matahari dan kanker, yang bisa disebabkan oleh sinar UV. Namun, pria acapkali berpikir bahwa mengoleskan krim bukanlah hal yang jantan. Ini benar-benar gagasan yang salah dan perlu diluruskan.

5. Mengganti celana dalam
Gantilah celana dalam secara teratur setiap hari. Kebiasaan buruk memakai celana dalam berulang kali bisa menyebabkan infeksi dan masalah kesehatan pada alat vital pria.

Anda tentu tak ingin mengalaminya, bukan? Jika tidak, berhentilah melakukan kebiasaan buruk di atas dan mulailah hidup lebih sehat.

Mitos Seputar pilek dan Penyebab Pilek

Mitos Seputar pilek dan Penyebab Pilek - Hidung tersumbat adalah masalah utama yang dialami penderita pilek. Ada yang bilang dengan menghindari minum susu, pilek tersebut bisa cepat sembuh. Padahal pernyataan itu cuma mitos.
Mitos Seputar pilek dan Penyebab Pilek

Simak mitos lain tentang pilek selengkapnya seperti yang dilansir dari Listverse berikut ini.

  • Selimut
Salah satu gejala pilek adalah demam. Banyak yang berpikir dengan memakai selimut tebal dan membiarkan tubuh berkeringat mampu menghilangkan demam. Padahal, hal itu tidak berhasil. Memakai selimut tebal ketika demam hanya akan membuat tubuh lebih nyaman, namun tidak membaik.

  • Jarum suntik
Ada mitos kuno yang menyebutkan seseorang bisa terkena demam dari jarum suntik. Mitos ini berasal dari kesalahpahaman vaksin flu yang berisi virus yang dilemahkan. Selain salah, mitos ini juga tidak ada hubungannya dengan pilek. Sebab flu dan pilek adalah dua kondisi kesehatan yang berbeda.

  • Sistem imun lemah
Sistem imun yang lemah tidak meningkatkan risiko terkena pilek. Sebab orang sehat maupun sakit punya kesempatan terserang pilek yang sama. Hal itu sudah dibuktikan dalam penelitian yang menemukan fakta kalau 95 persen orang yang terkena virus pilek langsung menyerang membran pernapasan. Sementara hanya 75 persen dari mereka yang sekaligus terkena demam dan pilek bersamaan.

  • Vitamin C
Mitos lain yang beredar tentang pilek adalah mengonsumsi banyak vitamin C dan zinc mampu mempercepat kesembuhan demam. Sayangnya hal itu tidak benar. Jika terkena demam dan pilek, cara terbaik meredakannya hanya dengan minum obat penahan rasa sakit dan menunggu sembuh dengan sendirinya.

  • Musim dingin
Kebanyakan orang terkena demam saat cuaca sedang dingin. Benarkah? Ternyata tidak. Sebab rupanya orang-orang lebih banyak terserang demam dan pilek saat musim panas. Hal ini dikarenakan virus menjadi lebih aktif di musim panas.

  • Minum susu
Banyak orang yang berpikir minum susu saat pilek akan memperparah lendir di saluran pernapasan. Padahal susu tidak menyebabkan lendir sama sekali. Minum susu Anda sesuka hati ketika pilek dan buktikan bahwa susu tidak memberi efek apapun.

  • Ciuman
Ada pula mitos yang menyebutkan mencium seseorang yang sedang pilek akan membuat Anda tertular penyakitnya. Faktanya, jumlah virus pilek pada bibir dan mulut tergolong kecil dan tidak menimbulkan penularan pilek. Kecuali jika Anda mencium hidung orang sakit pilek, tentu risiko tertular akan lebih besar.

  • Cuaca dingin
Ingat pesan orang tua yang berkata jangan pergi saat cuaca sedang dingin karena Anda bisa terkena demam? Rupanya pesan tersebut tidak begitu akurat. Pasalnya suhu tubuh tidak mempengaruhi serangan demam dan pilek. Tidak peduli Anda kepanasan, kedinginan, basah, atau kering, kalau virus tidak menyerang, pilek juga tak akan datang.

  • Gejala pilek
Batuk dan runny nose (hidung mengalirkan cairan ingus terus-menerus) juga merupakan salah satu gejala pilek. Banyak orang berpikir tidak perlu mengobatinya. Namun membiarkan gejala ini begitu saja bisa membuat Anda menularkan pilek pada orang lain. Jadi sebaiknya pasang masker jika harus ke sekolah, bekerja, atau pergi ke tempat umum dan bertemu banyak orang.

  • Tidak makan
Sebenarnya, makan tidak memberi dampak negatif ketika Anda sedang sakit. Sebaliknya, makanan akan memberikan energi pada tubuh. Sehingga aktivitas yang padat tetap bisa dijalani meskipun Anda sedang pilek.

Itulah mitos-mitos populer tentang pilek. Jangan asal percaya sebelum mengetahui kebenarannya ya!

Spesifikasi LG Optimus L9 Smartphone Terbaru

Spesifikasi LG Optimus L9 Smartphone Terbaru - Sebelum Apple mengumumkan iPhone 5 sebagai handset terbaru mereka, LG telah merilis satu handset terbarunya terlebih dahulu. Handset yang diberi nama LG Optimus L9 ini adalah produk L-series paling baru dari LG.
Spesifikasi LG Optimus L9 Smartphone Terbaru
Spesifikasi LG Optimus L9 Smartphone Terbaru
Handset ini dilengkapi dengan prosesor Dual-Core 1GHz dengan layar sebesar 4,7 inci IPS LCD (540 x 960 pixel). Operating system yang digunakannya adalah Android v4.0.4 (Ice Cream Sandwich). Handset ini memiliki ukuran 131,9 x 68,2 x 8,8 mm dengan berat 125 gram.

Optimus L9 ini mampu berjalan di dunia jaringan yaitu 2G (GSM 850 / 900 / 1800 / 1900) dan 3G (HSDPA 900 / 1900 / 2100). Untuk koneksitas datanya, smartphone dengan casing yang terbuat dari plastik keras ini telah dilengkapi dengan GPRS (Class 12 (4+1/3+2/2+3/1+4 slots), 32 - 48 kbps), EDGE (Class12), WLAN (Wi-Fi 802.11 b/g/n, Wi-Fi Direct, Wi-Fi hotspot, DLNA), HSDPA (21 Mbps), HSUPA (5.76 Mbps) Bluetooth (A2DP) dan NFC.

Tempat penyimpanan internalnya sebesar 4GB. Sedangkan LG melengkapi handset ini dengan RAM sebesar 1GB. Untuk menambah kapasitas penyimpanan, penggunanya dapat menggunakan microSD dengan kapasitas maksimal 32GB.

Kamera di bagian belakangnya memiliki resolusi sebesar 5MP dengan maksimal ukuran foto sebesar 2592 x 1944 pixel. Tidak hanya itu saja, handset ini juga dilengkapi dengan fitur autofocus, LED Flash dan Geo-Tagging. Kamera di bagian depannya hanya menggunakan teknologi VGA.

Seperti yang dijabarkan GSM Arena, baterai yang digunakannya adalah Lithium Ion dengan daya sebesar 2150 mAh. Kabarnya, Optimus L9 ini akan resmi dirilis di kuartal keempat tahun ini.